SERANG – Pada hari Senin, 22 Agustus 2022 Tim Abdimas Kecamatan Bojonegara bersama dengan Mahasiswa KKM Universitas Primagraha mengadakan Kegiatan Penyuluhan Pencegahan Stunting.
Penyuluhan tersebut bertemakan: “Pemicuan; Strategi Perubahan Perilaku Dalam Mencegah Stunting dan Percepatan Perbaikan Gizi.”
Dalam kegiatan Penyuluhan Pencegahan Stunting tersebut, sasaran daripada pesertanya adalah ibu hamil dan remaja.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Bapak Imat Hikmat, SE., MM selaku Koordinator Kecamatan Bojonegara, Bapak Deni Hardiyani selaku Kepala Desa Lambangsari, Bapak Tubagus Eza Hermawan, SKM sebagai narasumber, beserta perangkat Desa Lambangsari, perwakilan BPD, Ketua Kader, dan lainnya.
Kegiatan ini diawali dengan sambutan Ketua Tim Abdimas Bojonegara, Jamal Ghofiru yang menyampaikan: “Saya selaku ketua pelaksana mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak desa yang sudah menyambut kami dengan baik, apalagi ini adalah proker kami yang pertama di bulan Agustus tepatnya di Desa Lambangsari yaitu mengenai penyuluhan Pencegahan Stunting pada anak di usia dini. Semoga dengan adanya program kami ini diharapkan para ibu-ibu mengerti dan mampu menjaga pola makan untuk anak-anaknya agar memiliki anak yang cerdas dan sehat.”
Sambutan yang kedua oleh Bapak Imat Hikmat, SE., MM selaku Koordinator Kecamatan Bojonegara, beliau menyampaikan: “Program Abdimas (Pengabdian Kepada Masyarakat) ini merupakan implementasi kurikulum baru merdeka belajar yang mana agar mahasiswa mampu mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, dan masalah Stunting ini menjadi perhatian nasional yang perlu ditangani salah satunya dengan Kegiatan Penyuluhan Pencegahan Stunting.”
Sambutan yang ketiga sekaligus menjadi sambutan terakhir disampaikan oleh Bapak Deni Hardiyani selaku Kepala Desa Lambangsari, beliau menyampaikan bahwasannya: “Kegiatan sosialisasi dan pemahaman tentang Stunting harus banyak dilakukan oleh pihak puskesmas khususnya kepada masyarakat, agar masyarakat lebih memahami tentang stunting dan bagaimana cara mencegahnya.”
Bapak Tubagus Eza Hermawan, SKM selaku narasumber pada kegiatan tersebut menyampaikan bahwa: “Masalah Stunting ini tidak bisa diabaikan, Stunting secara singkatnya adalah kondisi gagal tumbuh dan kembang yang disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi kronis.”
Beliau lebih lanjut menjelaskan:
“Usia pencegahan Stunting bisa dimulai sejak remaja, karena jika sudah menderita Stunting maka nasi sudah menjadi bubur yang mana harus segera ditangani maka alangkah baiknya di awal masa emas lakukan pencegahan sejak dini.”
Kegiatan tersebut berjalan dengan lancar, ditutup dengan pemberian tablet tambah darah yang direkomendasikan langsung oleh pihak puskesmas untuk para ibu hamil.
Stunting merupakan isu nasional yang masih marak terjadi pada beberapa anak di Indonesia.
Berjalannya kegiatan ini diharapkan bisa menjadi salah satu upaya untuk mencegah Stunting di salah satu Desa khususnya yang ada di Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang, Banten.
